Image Credit: http://recruit.softbank.jp/en/
Baru-baru ini Softbank, sebuah perusahaan teknologi dan telekomunikasi asal Jepang, baru saja dilaporkan akan membeli saham Uber dengan nominal yang luar biasa. Anehnya, hal ini terjadi setelah Softbank mengumumkan bahwa mereka mengucurkan dana sebesar $ 2.5 Milyar untuk pesaing terbesar Uber di Asia Tenggara yaitu Grab.
Berdasarkan pemberitaan dari The Wall Street Journal dan Inc., pembicaraan yang terjadi antara Softbank dan Uber disebutkan masih dalam tahap awal dan semua transaksi baru akan dilakukan setelah Uber mendapatkan CEO baru yang menggantikan Travis Kalanick.
Kabar ini secara tidak langsung menguatkan isu bahwa Softbank sedang mencoba untuk mendapatkan bagian lebih besar dari pasar ride-hail di Asia Tenggara yang sedang berkembang dengan luar biasa.
Uber saat ini sudah memiliki sebagian kecil saham dari Didi Chuxing, China, serta beroperasi secara langsung di India dan Asia Tenggara. Selain berinvestasi untuk Grab, Softbank ternyata juga sudah memiliki investasi di Didi Chuxing; dimana perusahaan asal China ini juga menjadi investor yang cukup besar untuk Ola, perusahaan serupa yang berbasis di India.
Menurut pemberitaan, apabila Softbank memang berencana untuk mendapatkan pasar yang lebih besar di Asia Tenggara, maka dia mau tidak mau harus menggabungkan Uber dengan para kompetitornya yaitu Grab dan Ola. Bukan hal yang tidak mungkin sebenarnya untuk perusahaan yang berbasis di San Francisco ini bergabung dengan lawan. Hal ini terbukti pada saat Uber melebur dengan Yandex Taxi di Russia dimana keputusan berujung kepada Uber yang menyerahkan bisnis ride-hail di negara tersebut kepada pesaingnya.
Jika memang Investasi yang dilakukan oleh Softbank kepada Uber berhasil terjadi, maka ini akan menjadi sebuah jaringan investasi yang sangat berbelit. Secara tidak langsung, hal ini membuat alur investasi menjadi aneh karena perusahaan-perusahaan yang saling berkompetisi malah saling menempatkan taruhan mereka di beberapa perusahaan yang sejenis sekaligus.
Mengambil pasar Asia Tenggara adalah sebuah langkah yang sangat menguntungkan bagi Softbank. Berdasarkan laporan dari Google dan Temasek Holdings; perusahaan investasi yang berpusat di Singapore, menyebutkan bahwa bisnis ini akan bertumbuh hingga $ 13.1 Milyar di tahun 2025, atau meningkat sebesar $ 10.6 Milyar dibandingkan tahun 2015.
0 Comments