Kesibukan sehari-hari membuat kita kadang tidak memiliki waktu bahkan hanya untuk sekedar makan diluar. Kalaupun ada waktu, biasanya kita lebih memilih untuk beristirahat di rumah dari pada harus menghadapi macet dan ramainya pusat perbelanjaan.
Hal ini semakin didukung oleh perkembangan teknologi yang memudahkan kita untuk memesan makanan tanpa perlu beranjak dari mana pun.
Coba kita ingat-ingat lagi, sejak ada kemudahan layanan pesan antar dari restoran dan ojek online (Go-Food dan sejenisnya) kapan terakhir kali kita keluar rumah hanya untuk makan di restoran?
Layanan pesan antar melalui aplikasi yang bisa kita manfaatkan saat ini sangatlah membantu dalam kehidupan sehari hari. Tidak ada lagi keluhan macet, antri apalagi tidak dapat tempat duduk karena ramai.
Sebenarnya layanan pesan antar ini juga memberikan dampak yang tidak selamanya bagus, baik bagi konsumen maupun bagi pengusaha makanan. Contoh yang paling umum yang membuat konsumen tidak nyaman ketika pergi ke sebuah rumah makan atau restoran adalah antrian pesanan layanan antar yang sangat banyak. Kadang konsumen yang makan ditempat secara tidak langsung menjadi korban karena harus menunggu lebih lama padahal restoran terlihat sepi pengunjung.
Antrian panjang yang terlihat di restoran ternyata berpengaruh kepada minat konsumen untuk makan di tempat tersebut.
Dampak ini juga dirasakan oleh pengusaha restoran yang mau tidak mau harus mengubah caranya berbisnis untuk mengakomodir konsumen 'aplikasi'.
Perubahan yang mulai terjadi secara perlahan adalah dengan mengecilnya ukuran restoran karena lebih menghususkan diri untuk melayani layanan pesan antar. Bahkan kita sekarang bisa memesan makanan terlebih dahulu melalui aplikasi dan tinggal ambil pesanan tersebut ke restoran.
Kedepannya, ada kemungkinan restoran dengan bangunan fisik yang dilengkapi dengan kursi dan meja perlahan akan menghilang.
Yang mungkin bisa bertahan dari kerasnya persaingan online adalah restoran yang bisa menawarkan sesuatu yang unik. Tapi sepertinya hal ini bukanlah sesuatu yang mudah, terlebih dengan semakin dekatnya kita pada cashless society. Sepertinya para pengusaha makanan memang perlu memikirkan kembali strategi bisnis yang cocok untuk generasi muda saat ini agar restoran mereka tetap ramai dikunjungi secara nyata.
0 Comments