Inilah 6 Kanal Promosi Yang Harus Digunakan Perusahaan Agar Bisa Tetap Bertahan

Instagram saat ini telah berhasil menempatkan dirinya menjadi media sosial peringkat ke-5 yang paling banyak diakses. Dengan akses pengguna lebih dari 700 juta orang setiap bulannya, Instagram menjadi kanal yang harus dimaksimalkan penggunaannya.

Nike sebagai contoh, mengerti betul bagaimana cara memaksimalkan pemasaran mereknya melalui Instagram. Dengan pengikut lebih dari 73 Juta orang, yang artinya lebih besar dari apa yang bisa didapatkan oleh telvisi manapun, Nike selalu menghantam konsumen mereka secara visual dengan konten yang kuat untuk merangkul konsumennya.

Instagram saat ini sangat menggoda bagi perusahaan, berdasarkan survey yang dilakukan, mayoritas pengguna akan mengambil keputusan berdasarkan iklan instagram atau konten yang ada di akun resmi produk yang ingin mereka lihat.

Untuk perusahaan yang mengharapkan konsumen mereka datang dari generasi Z, Snapchat adalah platform yang paling efektif untuk pemasaran dibandingkan media tradisional. Sekitar 166 Juta pengguna Snapchat aktif setiap bulannya, walaupun angka ini terlihat kecil dibanding Facebook dan Instagram, tetapi Snapchat tetap memiliki keunggulannya tersendiri.

Merek seperti Vice News, Gatorade, serta New York Times menggunakan Snapchat untuk mendekatkan diri dengan konsumen muda. Biasanya merek-merek ini menggunakan Snapchat untuk mengintip keadaan dibalik layar video atau kegiatan yang mereka buat. Dengan melakukan hal ini, konsumen secara tidak langsung akan merasa lebih dekat dan memiliki hubungan dengan merek yang mereka sukai.

Youtube sudah sangat terkenal sebagai penyedia konten video. Sebuah video favorit di youtube bahkan bisa mendapatkan lebih dari 100 juta penonton. Tidak hanya sekedar penyedia konten berbentuk video, youtube seakan memberikan wadah berinteraksi antar konsumen maupun merek melalui bagian komentar yang tersedia. Bahkan, kemudahan youtube yang memungkinkan semua orang untuk membagikan video membuat mereka cepat dikenal dan dibicarakan banyak orang.

Ini hanyalah salah satu bentuk penggunaan youtube sebagai media promosi. Masih banyak cara lain seperti youtube ads, video berseri, serta hal lainnya yang bisa digunakan perusahaan untuk mempromosikan produk mereka.

Bagi perusahaan yang ingin sedikit melawan arus untuk mendapatkan target konsumen yang benar, pengalaman melalui sebuah acara adalah alternatif yang bagus selain melalui cara digital.

Dengan menggabungkan pemasaran secara langsung dan digital, kita bisa mendapatkan respon positif karena konsumen bisa merasakan langsung produk serta membangun hubungan yang baik antara perusahaan dengan penggunanya. Promosi juga secara tidak langsung akan dilakukan oleh konsumen yang membagikan pengalaman mereka di media sosial.

3 dari 5 jejaring sosial teratas saat ini ditempati oleh WhatsApp, Facebook, dan WeChat. Ketiga penyedia layanan pesan ini jika digabungkan jumlah penggunannya mencapai 2 Milyar.

Tidak seperti media sosial lain, aplikasi pesan seperti ini sebenarnya dikenal dengan istilah "dark social" karena sulit bagi perusahaan untuk menganalisis data penggunannya. Oleh karena hal inilah, aplikasi pesan agak dihindari oleh perusahaan.

Dengan adanya chatbot atau layanan balas pesan scara otomatis yang disediakan oleh Facebook Messenger, perusahaan mulai melirik bagaimana memaksimalkan layanan tersebut.

Contoh nyata perusahaan yang berhasil memaksimalkan layanan chatbot adalah Sephora; perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik. Sephora telah membuat sebuah aplikasi yang bisa memberikan saran kosmetik yang cocok hanya dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada konsumen.

Menurut sebuah hasil survey, terbukti bahwa mayoritas konsumen akan membaca native content dibandingkan banner iklan yang terpampang pada website. Native Content atau Native Advertising  sendiri adalah iklan yang dikemas layaknya sebuah berita. Tidak seperti iklan biasa, native content berisikan tidak hanya promosi dari sebuah produk tetapi juga memberikan informasi yang berguna bagi pembacanya walaupun dia tidak membeli atau menggunakan produk yang dipromosikan.

Pendekatan yang mengedepankan nilai inilah yang saat ini lebih disukai dan juga mendekatkan konsumen dengan sebuah merek. Hal ini sangat berbeda sekali dengan iklan tradisional yang hanya bersifat promosi semata.

Agar sebuah merek bisa tetap digemari, mereka harus memaksimalkan semua kanal demi membangun hubungan dengan konsumen. Kedepannya, penggunaan iklan tradisional akan semakin berkurang karena tidak seefektif bentuk iklan digital yang mulai memonopoli perhatian konsumen saat ini.