Sumber Gambar: Spot.ph
Para pecinta bubble tea, berpalinglah karena sekarang milk tea yang sangat populer dimana-mana sehingga sebuah rumah sakit di Singapura meminta konsumen untuk merubah pesanan mereka agar mereka lebih sehat.
Dilansir dari businessinsider, Rumah Sakit Mount Alvernia Singapura – sebuah lembaga kesehatan tersier swasta, menerbitkan sebuah artikel di situs webnya pada hari Jumat (5 Juli) membandingkan kadar gula dan kalori dari berbagai jenis bubble tea dan toppingnya.
Kemudian diposting dalam bentuk infografis artikel ke Facebook karena "permintaan luar biasa"dari para audience. Dalam artikel itu, rumah sakit memperingatkan warga Singapura terhadap kandungan gula dari bubble tea, karena minuman itu telah menjadi hits dan sangat populer dalam beberapa tahun terakhir.
Mereka mengakui bahwa teh hijau dan hitam memang membantu dalam mengurangi risiko penyakit seperti diabetes, radang sendi dan kanker, tetapi mereka memperingatkan bahwa bubble tea (yang mengandung gula, susu dan creamer non-dairy) sebenarnya dapat meningkatkan risiko penyakit kronis.
Rumah Sakit Mount Alvernia Singapura mengatakana bhwa creamer non-susu adalah pengganti susu yang mengandung lemak trans dalam bentuk minyak kelapa sawit terhidrogenasi. Minyak ini sangat berkorelasi dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke. Lalu jumlah kalori dalam secangkir bubble tea sedang setara dengan sepotong kue keju, dan menyarankan konsumen untuk membatasi asupan mereka menjadi dua cangkir seminggu.
Rumah sakit membandingkan tingkat gula dalam tujuh jenis pesanan bubble tea dan menemukan bahwa pilihan yang paling tidak sehat sejauh ini adalah Brown sugar milk tea with pearls. Asupan gula harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah 8 hingga 11 sendok teh, sedangkan untuk anak-anak dan remaja, itu adalah 5 sendok teh.
Untuk mengatasi keinginan mengidam minuman manis, rumah sakit menyarankan konsumen untuk memilih toko bubble tea yang memungkinkan mereka untuk mengubah tingkat rasa manis dari minuman, dan perlahan-lahan mengurangi kadar gula untuk "melatih" selera mereka.
Rumah sakit memperingatkan bahwa topping seperti jeli dan bubble disimpan dalam sirup manis agar tetap lembab, menambah jumlah gula dan kalori minuman. mereka menambahkan bahwa tren baru seperti bubble honey atau brown sugar meningkatkan kadar gula minuman lebih jauh.
Tips membeli bubble tea yang lebih sehat, menurut Rumah Sakit Mount Alvernia:
- Pilih ukuran gelas yang lebih kecil
- Pilih teh hijau “polos”, teh oolong atau teh hitam
- Minta kadar gula 30 persen atau lebih rendah
- Minta susu segar, rendah lemak, atau skim, bukan creamer non-susu
- Tidak ada topping (atau pilih opsi kalori rendah seperti lidah buaya dan white pearl)
Yuk mulai perhatikan kesehatanmu yooreaders, memang bubble milk tea itu rasanya enak sekali tetapi jangan lupa juga perhatikan kesehatanmu ya!
0 Comments