Istilah quater life crisis pasti sudah tidak asing lagi untuk para yooreaders yang berusia 25 tahun. Karena ini merupakan masa transisi di usia seperempat abad. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika fase ini juga dialami oleh orang-orang yang berusia 22 hingga 24 tahun. Karena kebanyakan dari mereka memiliki berbagai mimpi dan pencapaian yang ingin dikejar tapi bingung untuk mengambil langkah. Keraguan serta bayangan buruk pun muncul, sampai-sampai merasa takut dan tertekan. Alhasil kebanyakan dari orang-orang yang mengalami quarter life crisis hanya sibuk meratapi nasibnya.
Kegalauan quarter life crisis tidak hanya sampai disitu. Rasa tidak percaya diri juga sering muncul saat melihat teman-teman sebaya mendapat pekerjaan yang lebih baik, menemukan pasangan yang cocok, dan sukses membuat usaha. Dari kejadian ini, ada dua kemungkinan yang dapat kita rasakan. Bisa jadi termotivasi atau malah tertekan. Tergantung seberapa besar tekanan hidup yang sedang dirasakan dan bagaimana kondisi mental saat ini. Kalau kamu termasuk yang mana? Termotivasi atau tertekan? Apapun itu, jangan mudah terpancing dan terbawa arus. Lakukan saja apa yang seharusnya dilakukan. Karena setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menjalani proses dan memiliki waktu yang berbeda dalam menikmati hasil.
Yooreaders yang sedang mengalami quarter life crisis pasti sering bertanya-tanya "kedepannya akan menjadi seperti apa?" atau "apakah saya bisa menjadi orang sukses?". Tidak ada salahnya mempertanyakan hal seperti ini. Tapi ada baiknya jika kamu optimis dan percaya dengan kemampuan diri sendiri. Jika kamu tidak kuat menompang beban sendirian, cobalah untuk meminta solusi dan jalan keluar kepada orang-orang terdekat. Jangan sungkan untuk meminta nasihat kepada yang sudah berpengalaman. Karena jika kamu hanya memikirkan segala masalah dan beban sendirian malah akan memberatkan.
Susunlah tujuan hidup dan tentukan arahnya, baik itu dalam hal karir, percintaan, dan sebagainya. Pikirkan dengan matang tentang apa yang akan kamu pilih. Tapi kamu juga harus tahu, bahwa semua pilihan pasti ada plus dan minus nya. Buang semua rasa takut dan fokus dengan pencapaianmu. Jangan panik dan merasa kalau diri kamu kurang kompeten dalam mengurus hidup. Dengan begitu, kamu hanya akan menghentikan langkahmu.
Sumber: Hipwee.com
Diumur 22 hingga 25 tahun, lingkaran pertemanan tidak lagi besar. Banyak orang-orang yang datang dan pergi begitu saja. Jangan terlalu mengandalkan seseorang dan jangan berekspektasi terlalu tinggi dengan apa yang kamu kerjakan saat ini. Karena jika tidak sesuai dengan harapan hanya mengundang rasa kecewa. Cukup lakukan yang terbaik karena proses tidak akan mengkhianati hasil. Jangan takut dengan tantangan yang muncul secara spontan dan tidak terduga. Karena pada akhirnya fase quarter life crisis ini untuk membentuk diri kamu menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih baik lagi. Setelah melewati fase ini, kamu akan terbiasa untuk menjalani lika-liku hidup kedepannya dan tahu bagaimana cara melewatinya. Jika kamu sudah bisa menerima kenyataan, tandanya kamu sudah dewasa dan berada di akhir fase quarter life crisis.
0 Comments