Sebuah berita duka yang mengejutkan datang dari Malaysia. Berdasarkan informasi dari Business Insider (16/05/2019), seorang remaja meninggal bunuh diri dengan cara melompat dari atap sebuah gedung disebabkan oleh hasil poling Instagram.
Remaja wanita berumur 16 tahun yang namanya tidak diungkapkan ini, diberitakan telah melakukan sebuah poling dengan pertanyaan, "Really Important, Help Me Choose D/L" (Sangat penting, bantu aku memilih D/L). Poling ini dilakukan sekitar satu jam sebelum kejadian ini terjadi. Menurut informasi dari kepolisian setempat, D/L di sini merepresentasikan Death (Mati) dan Life (Hidup) dimana hasil poling tersebut menunjukan 'D' sebagai hasilnya.
Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ada faktor depresi yang ternyata juga menjadi penyebab. Menurut hasil tersebut juga, ditemukan bahwa hasil poling instagram yang berlaku selama 24 jam akhirnya menunjukan pilihan 'L' sebagai pilihan walaupun hasil ini diperkirakan muncul setelah berita kematian menyebar tapi semua sudah terlambat.
Dampak negatif media sosial

Berita ini tentu membuat kita kaget dan miris, apalagi tragedi ini muncul dari hasil poling instagram.
Sebetulnya, ini bukan kali pertama sebuah kasus bunuh diri terjadi karena dampak media sosial. Biasanya kasus semacam ini muncul dari kasus cyberbullying dimana perundungan terjadi melalui media sosial, forum, game online, atau platform lainnya. Kasus cyberbullying bisa termasuk pada mengirimkan, posting, atau menyebarkan konten yang bersifat negatif, berbahaya, kasar terhadap orang lain.
Walaupun masih belum ada data yang pasti mengenai hubungan media sosial dengan tingkat bunuh diri, namun berdasarkan sebuah penelitian, terbukti bahwa menggunakan media sosial dapat meningkatkan kegelisahan pada remaja. Artinya, penggunaan media sosial juga akan berpengaruh pada mental penggunanya yang salah satunya bisa berdampak pada tingkat depresi.
Media Sosial Yang Baik

Kejadian di Malaysia ini juga membuat banyak pihak menjadi khawatir terhadap penggunaan media sosial pada remaja. Seorang pengacara sekaligus anggota parlemen di Malaysia, Ramkarpal Singh juga angkat bicara terhadap kejadian ini. Dia menyatakan bahwa mereka yang ikut serta dalam poling dan memilih 'D' sebetulnya bisa dikenakan hukuman pidana karena ikut serta atau bersenkongkol dalam bunuh diri. Andai saja netizen yang ikut serta dalam poling memilih sebaliknya, remaja tersebut tentu masih hidup saat ini.
Instagram merasa bertanggung jawab terhadap kejadian ini dan akan memberikan sebuah tombol laporan jika terlihat perliaku yang mengarah kepada kejadian serupa sehingga bisa dilakukan pencegahan.
Tapi di luar ini semua, kita sebagai generasi muda yang aktif menggunakan internet dan media sosial harus mengerti bahwa apa yang kita lakukan akan berdampak pada orang lain. Jangan hanya berlindung pada identitas yang anonim sehingga kita menjadi berani untuk berperilaku negatif terhadap orang lain di dunia maya. Karena bisa saja dari perilaku kita yang mungkin kita anggap hanya bercanda ternyata bisa menghilangkan nyawa orang. Jadi, biasakan untuk selalu sopan dan bijak dalam bermedia ya!
0 Comments