Cashless Society, Cita-Cita Masa Depan Transaksi Non-Tunai

Transaksi non-tunai semakin gencar diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, apakah ini pertanda yang baik?


2
Share via
10 shares, 2 points

Beberapa waktu terakhir, topik mengenai uang elektronik sering dibahas di dunia maya. Mulai dari tongkat untuk kartu uang elektronik yang marak di marketplace hingga kisah pengemudi yang menolak menggunakan uang elektronik untuk membayar tol. Sebenarnya permasalahan untuk menuju cashless society memang selalu menimbulkan polemik. Cashless society sendiri adalah sebuah kondisi dimana transasksi finansial tidak lagi dilakukan menggunakan uang secara langsung oleh masyarakat tapi hanya berupa pertukaran informasi digital yang merepresentasikan nilai uang.

Mungkin saat ini istilah cashless atau non-tunai sendiri masih sangat luas, tapi yang paling umum dikenal oleh masyarakat adalah penggunaan kartu uang elektronik serta pembayaran via poin seperti Go-Pay atau t-cash. Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah memang sudah gencar memberikan edukasi kepada masyarakat agar bergerak menuju cashless society. Bahkan sebuah Gerakan Nasional Non Tunai juga digalakan oleh Bank Indonesia semenjak tahun 2014.

Pemerintah memang sudah mulai ‘memaksa’ masyarakat untuk beralih dari uang tunai kepada penggunaan uang elektronik semenjak transaksi tiket kereta api commuter line dilakukan dengan melakukan tap kartu. Setelah itu dilanjutkan dengan transaksi transjakarta yang juga harus menggunakan kartu uang elektronik. 

Menurut laporan dari hasil survei yang dilakukan oleh ING International Survey Mobile Banking 2017 di 15 negara termasuk Amerika Serikat, Australia, dan negara-negara di Eropa menunjukkan bahwa hanya 1% peserta survei yang menyatakan telah menjalani gaya hidup tanpa uang tunai selama setahun terakhir. Hal ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang masih lebih suka menggunakan uang tunai.

Sebenarnya gerakan pemerintah dalam mengedukasi dan 'memaksa' masyarakat agar terbiasa bertransaksi tanpa uang tunai merupakan langkah yang bagus. Dengan melakukan transaksi non-tunai sebenarnya membuat transaksi menjadi lebih aman dan praktis karena tidak perlu membawa uang tunai terlalu banyak ketika bepergian. Selain itu, transaksi yang terjadi juga bisa tercatat dengan jelas dan detail serta menghindari kembalian uang receh. Pengawasan ini juga tidak hanya berlaku untuk masyarakat tetapi juga untuk pemerintah dalam upayanya mencegah transaksi kriminal yang bisa terjadi. 

Upaya pemerintah dalam menyalurkan bantuan atau subsidi juga menjadi lebih transparan dan terkendali. Contohnya penyaluran subsidi Pemprov DKI melalui Kartu Jakarta Pintar dimana dana subsidi bisa langsung digunakan orang tua untuk membeli keperluan anak sekolah. Bahkan penyelewengan dana subsidi yang mungkin terjadi bisa lebih diminimalisir.

Sebenarnya, masyarakat indonesia terutama yang berada di kota besar sudah mulai terbiasa dengan transaksi non-tunai. Berterima kasihlah kepada Go-Pay yang membiasakan kita untuk melakukan transaksi tanpa uang tunai mulai dari transportasi hingga sekedar membeli makanan. Selain itu, beberapa gerai minimarket juga mengeluarkan kartu uang elektroniknya dengan edisi khusus yang menawarkan berbagai  promo bila menggunakan kartu tersebut.

Perkembangan transaksi non-tunai saat ini juga semakin maju. Kehadiran fasilitas  pembayaran seperti Alipay yang bisa digunakan di banyak negara membuat transaksi menjadi lebih mudah. Bahkan, kehadiran Alipay di 110 negara membuat turis asal China menjadi semakin mudah mengunjungi negara-negara pengguna Alipay. Dampaknya, perekonomian negara tujuan wisata tersebut menjadi semakin maju karena transaksi yang dilakukan turis semakin besar. Salah satu faktor utama para turis menyukai transaksi menggunakan Alipay karena mereka tidak perlu repot-repot menukarkan banyak uang ketika ingin traveling.

Sayangnya, berbagai kelebihan transaksi non-tunai ini juga masih menemui kendala yang cukup berbahaya. Misalnya saja, kita bisa menjadi semakin konsumtif karena kebiasaan melakukan transaksi non-tunai. Alasannya, perasaan ketika kita mengeluarkan uang secara tunai tidak lagi ada. Secara tidak langsung, kita jadi kurang menyadari berapa banyak pengeluaran sebelum memeriksa secara langsung sisa saldo di tabungan atau pada kartu.

Yang saat ini juga masih menjadi kekhawatiran banyak orang adalah mengenai keamanan data dan keamanan transaksi kita pada saat berbelanja. Kasus yang umum terjadi saat ini adalah hilang nya saldo karena kesalahan sistem atau pemalsuan data yang diambil oleh pihak tidak bertanggung jawab. Tidak hanya itu, penggunaan kartu elektronik yang tidak menggunakan verifikasi serta menggunakan desain yang masal tanpa ada ciri khas individu seperti nama membuat kartu bisa digunakan oleh orang lain tanpa sepengetahuan kita.

Sebenarnya semua kembali lagi pada kebiasaan kita dalam melakukan transaksi serta bagaimana kita membiasakan diri untuk lebih teliti dan waspada. Intinya, cashless society tidak bisa kita hindari terutama jika melihat perkembangannya secara global. Jadi, mulai sekarang alangkah baiknya jika kita mulai membiasakan diri dan lebih teliti serta waspada dalam bertransaksi.


Like it? Share with your friends!

2
Share via
10 shares, 2 points

What's Your Reaction?

LOL LOL
0
LOL
Sedih Sedih
0
Sedih
Marah Marah
0
Marah
Senang Senang
0
Senang
Takut Takut
0
Takut
Terinspirasi Terinspirasi
1
Terinspirasi

2 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  1. Pingback: CASHLESS
Choose A Format
Story
Formatted Text with Embeds and Visuals
List
The Classic Internet Listicles
Personality quiz
Series of questions that intends to reveal something about the personality
Trivia quiz
Series of questions with right and wrong answers that intends to check knowledge
Poll
Voting to make decisions or determine opinions
Video
Youtube, Vimeo or Vine Embeds
Audio
Soundcloud or Mixcloud Embeds
Image
Photo or GIF
Send this to a friend