Laut bisa menjadi salah satu sumber pencaharian bagi para nelayan, ikan-ikan dan rumput laut yang didapatkan di laut bisa dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tetapi dalam menjalankan usaha budidaya rumput laut juga tentu ada hambatannya yaitu salah satunya adalah Hama.
Untuk menanggulangi hama laut, seorang profesor di bidang sumber daya kelautan dan pesirir dari Sulawesi Tenggara Prof. Ma’ruf Kasim. S.Pi. M.Si. Ph.D menciptakan alat pengusir Hama yang bisa membantu para nelayan. Berawal dari sebuah penelitiannya terhadap rumput laut di tahun 2009 hingga 2010, ternyata perkembangan rumput laut sangat bagus tetapi produksi menurun di pasaran. Ternyata setelah dicari tahu intensitas penyerangan Hama sangat meningkat di daerah budidaya rumput laut.
Prof. Ma’ruf berfikir bahwa Ikan itu sensitif terhadap suara, maka setelah itu ia menciptakan Alat Pengusir Hama dengan menggunakan suara dengan frekuensi tertentu dibawah laut. Alat ini untuk mengusir hama laut seperti ikan herbivor dan siganus, alat ini mengeluarkan suara yang mengusir para ikan. Didalam alat tersebut terdapat speaker dimana alatnya pun kedap air, fungsinya adalah untuk mengusir ikan dan penyu.
Selama mengembangkan alat ini terjadi tentunya ada tantangannya salah satunya adalah beberapa komponen alat harus dibeli dari China karena di Indonesia tidak ada dan membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga jika ada orderan alat yang cukup banyak mereka harus order komponen ke China dari jauh-jauh hari
Target market untuk alat ini sendiri adalah para penggiat budidaya rumput laut, tetapi masyarakat terkadang merasa berat untuk membeli karena harga tidak pas di kantong. Akhirnya tim Alat Pembasmi Hama menawarkan ke dinas kelautan sehingga dinas bisa membelinya dan mendistribusikan kepada masyarakat petani budidaya rumput laut. Harapan kedepannya bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat petani budidaya rumput laut.
Harganya alat pengusir hama laaut berapa