Popularitas bisnis startup saat ini semakin tinggi, banyak anak muda yang berlomba-lomba menciptakan sesuatu untuk menjadi seorang entrepreneur. Selain itu, banyak program yang memang mendukung dan memfasilitasi anak muda yang ingin menjadi founder startup atau entrepreneur. Biasanya melalui program semacam ini, kita akan diberikan pendampingan melalui inkubator yang nantinya akan mengembangkan bisnis, produk, dan juga para founder secara pribadi.
Ada banyak sekali inkubator startup yang bisa dipilih sesuai spesialisasi dan juga kebutuhan founder. Sebagai tenant yang tergabung dalam program PPBT Kemenristekdikti, Yooreka! juga harus memilih inkubator yang cocok untuk membimbing dan mengembangkan startup menjadi lebih siap untuk menghadapi persaingan industri. UBpreneuradalah inkubator yang dipilih oleh Yooreka! karena memiliki track record sudah berhasil mengembangkan banyak startup.
Kelas pendampingan

Selama melakukan pendampingan, tugas inkubator adalah mengembangkan tenant startup mereka melalui berbagai macam cara salah satunya adalah kelas pelatihan intensif. Pada Jumat, 26 April 2019 lalu, tenant yang ada di bawah UBpreneur mendapatkan kelas pelatihan khusus untuk meningkatkan kemampuan sales & marketing. Dengan tema Improving Selling & Marketing Skills For Better Performance yang diisi oleh Ibu Susy Pasaribu sebagai narasumber, pelatihan ini bertujuan untuk membantu para tenant yang tergabung agar bisa memiliki kemampuan dalam memasarkan dan menjual produk yang dibuat. Menurut Ibu Susy, suka atau tidak, pada akhirnya sebuah perusahaan akan dinilai berdasarkan angka yang dihasilkan.
Pada kelas pelatihan ini, para founder dibimbing mulai dari bagaimana pentingnya visi dan misi perusahaan. Walau bagaimanapun juga, kita harus tahu target yang ingin dicapai atau kenapa kita membuat startup tersebut. Selanjutnya kita harus buat perencanaan yang lebih detil yang diturunkan menjadi misi dan dibuat menjadi rencana kegiatan harian agar target kita tercapai melalui proses yang terukur dan terarah.
Setelah jelas, kita juga harus melihat kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan tantangan yang akan dihadapi oleh startup. Barulah selanjutnya kita bisa membuat strategi yang tepat untuk konsumen. Menurut Ibu Susy, selama ada produk kita masih bisa dijual, maka tidak ada masalah yang berarti. Yang terpenting, kita sebagai founder harus memiliki mental yang kuat, tidak 'baperan' dan memiliki attitude yang bagus ketika menjual karena semua orang pasti bisa 'jualan'.
Sebagai penutup, Ibu Susy yang juga berpengalaman sebagai Bankir dan Management Consultant ini menyampaikan, "Jangan jadi penjual saja, tapi jadilan konsultan. Dengarkan apa yang pelanggan kamu mau dan berikan solusi yang tepat".
One Comment