DANAdidik sebagai platform pinjaman pendidikan secara resmi menghapuskan biaya penalti pada platformnya selama pandemi virus corona atau COVID-19 ini berlangsung. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian pada peminjam-peminjam tenaga medis di platform finansial teknologi tersebut. Sebesar 70% dari mahasiswa yang meminjam di DANAdidik merupakan mahasiswa kesehatan dan/atau pekerja kesehatan yang melanjutkan kuliah, seperti perawat, bidan, dokter, apoteker, hingga teknisi x-ray.
“Kami selalu memprioritaskan mahasiswa kami. Mayoritas dari mereka merupakan mahasiswa kesehatan atau tenaga kesehatan, dan banyak yang menjadi garda terdepan pada pandemi COVID-19 ini,” ungkap Dipo Satria R selaku CEO & Co-founder dari DANAdidik.
Ia menambahkan “Karena itulah, kami memutuskan untuk menghapuskan semua biaya penalti untuk semua mahasiswa peminjam pada DANAdidik hingga April 2020 atau sampai pemberitahuan lebih lanjut. Ini akan memungkinkan peminjam (tenaga medis) untuk menunda pembayaran jika memang diperlukan."
“Kami berterima kasih dan akan terus bertanggung jawab kepada pemberi pinjaman atau sponsor yang telah mempercayai dan mendukung kami. Keputusan ini akan merugikan dan berdampak besar pada bisnis kami, tetapi kami tahu ini adalah hal yang tepat untuk dilakukan. Mari kita terus berdoa dan mendukung semua orang yang berjuang dalam bisnis medis/ kesehatan. Inilah saatnya untuk tetap kuat bersama.” pungkas Dipo.
Menurut WHO (World Health Organization), Indonesia perlu menaikan hampir dua kali lipat kapasitas perawat, yaitu mencapai 18: 10.000. Per 2019, Indonesia masih dengan rasio 10: 10.000. Pemerintah Republik Indonesia telah melaporkan 309 kasus yang dikonfirmasi dan 25 kematian terkait dengan COVID19 per 19 Maret 2020 berdasarkan data WHO.
0 Comments