Kesibukan di kota besar biasanya membuat kita lupa mengurus kesehatan. Waktu luang yang sedikit membuat kita malas untuk pergi ke dokter ketika sakit. Akhirnya hanya bisa mengandalkan obat yang dibeli di mini market tanpa konsultasi yang benar dengan dokter. Keadaan inilah yang membuat HaloDoc lahir dengan tujuan untuk membuat sehat menjadi lebih mudah.
HaloDoc adalah sebuah aplikasi kesehatan terpadu yang memfasilitasi interaksi antara dokter dengan pasien. Bagi mereka yang sibuk, aplikasi ini akan sangat membantu karena kamu bisa berkonsultasi dengan dokter melalui chat bahkan video call untuk mengetahui penyakit yang sedang diderita saat ini. Tarif konsultasi yang ditentukan juga beragam sesuai dengan dokternya. Jadi kamu bisa memilih mana yang cocok secara spesialisasi atau tarifnya. Setelah ada diagnosa dari dokter, kamu juga bisa melakukan pemesanan obat melalui aplikasi yang sama.
Aplikasi HaloDoc juga bisa membantu kamu untuk melakukan pengecekan laboratorium. Cukup mendaftarkan diri melalui aplikasi untuk pemeriksaan laboratorium, nanti akan ada petugas yang datang ke rumah dan melakukan pemeriksaan. Selanjutnya, hasil lab bisa kamu lihat langsung melalui aplikasi HaloDoc. Hasil lab yang muncul juga bisa digunakan sebagai referensi dokter yang melayani konsultasi melalui aplikasi ini.
Selain menyediakan layanan kesehatan, HaloDoc juga menyediakan layanan asuransi. Bekerja sama dengan Cigna sebagai penyedia layanan asuransi, pengguna HaloDoc bisa menikmati konsultasi gratis, gratis biaya pengiriman, hingga potongan harga untuk pembelian obat.
HaloDoc didirikan oleh Jonathan Sudharta yang merupakan salah satu direksi dari Mensa Group (Menjangan Sakti), sebuah perusahaan yang bergerak dibidang farmasi. Dengan latar belakang pendidikan Ekonomi spesialisasi e-commerce dari Curtin University, Asutralia, Jonathan mendirikan HaloDoc dengan tujuan untuk mengatasi persoalan yang terjadi pada akses layanan kesehatan di Indonesia. Pada tahun 2016 akhirnya HaloDoc dirilis dengan jumlah pengguna mencapai 100 ribu dan 8 ribu dokter bergabung pada masa awalnya.
Di tahun 2019 HaloDoc kembali memberikan fitur baru bernama HaloDoc Goes To Hospital (HG2H) yang berfungsi untuk memudahkan pasien dalam menebus resep obat di rumah sakit baik racikan maupun non racikan.
Permasalahan utama yang dihadapi pasien ketika ke rumah sakit adalah lamanya waktu yang dihabiskan. Mulai dari mengantri untuk daftar, antri konsultasi, bahkan untuk menebus obat kita masih harus mengantri. Dengan HG2H, setelah konsultasi dan melakukan pembayaran resep, kita tinggal mendatangi petugas HaloDoc yang akan membantu proses pengisian data seperti alamat dan juga menjelaskan aturan pemakaian obat. Selanjutnya tinggal tunggu di rumah dan obat akan diantarkan melalui Go-Jek selaku mitra HaloDoc.
Di bulan Maret 2019 ini, HaloDoc telah mendapatkan pendanaan baru sebesar Rp. 918 Miliar dari UOB Venture Management. Sebelumnya HaloDoc juga telah mendapatkan pendanaan dari Singtel Innov8, Korea Investment Partners, dan juga WuXi AppTec. Diharapkan dari pendanaan ini, HaloDoc dapat menjalin kerja sama dengan lebih banyak rumah sakit dan dokter serta mengembangkan fitur lainnya yang semakin mempermudah layanan kesehatan di Indonesia.
0 Comments