Image Credit: qz.com
CEO Google, Sundar Pichai di awal tahun 2017 telah melakukan sebuah presentasi besar yang menyatakan bahwa Google akan mulai mengubah arah perkembangan produknya yang awalnya terfokus untuk mobile menjadi AI (Artificial Intelligence).
Tapi yang akan kita bahasa saat ini, bukanlah mengenai perubahan fokus Google melainkan cara Pichai menyampaikan presentasinya.
Menurut Senior Manager dari Google, gaya penceritaan secara visual berperan penting untuk bisa menyampaikan pesan kepada penonton. Bahkan, para karyawan Google saat ini telah dilatih untuk dapat menyampaikan presentasi mereka dalam bentuk yang lebih berani, fress, serta lebih banyak gambar dari pada tulisan.
Presentasi dari Pichai terlihat sangat rapih, hal yang pertama kali kalian sadari pasti betapa besarnya bagian kosong berwarna putih yang menjadi latar belakang presentasinya. Hal ini sejalan dengan pekerjaan para desainer profesional periklanan yang menghindari banyak tulisan dalam hasil kerjanya.
Dari hasil yang dirangkum melalui inc. (18/7/2017) terlihat bahwa dari 12 slide yang ditampilkan oleh Pichai, ternyata hanya terdapat 40 buah kata. Hampir semua slide nya berisikan foto atau informasi yang mendeskirpsikan gambar.
Sebagai contoh, halaman pertama presentasi Pichai hanya menampilkan logo produk-produk Google serta kalimat yang tertulis: 1 Billion + Users. Hanya melalui gambar dan satu kalimat, kita bisa langsung menangkap informasi bahwa semua produk Google tersebut berhasil menarik lebih dari 1 Milyar pengguna per bulannya.
Otak Manusia Tidak Bisa Memproses Dua Hal Sekaligus
"Since stories are best told with pictures, bullet points and text-heavy slides are increasingly avoided at Google."
Pichai dan desainer presentasi Google ternyata membuat sebuah presentasi yang ramah untuk otak manusia. Ilmuan yang meneliti tentang Kognitif menyatakan bahwa otak manusia tidak bisa melakukan multitasking walaupun menurut kita bisa. Ketika melihat sebuah presentasi, kita tidak akan bisa membaca teks yang ada di depan sekaligus mendengarkan apa yang dibicarakan oleh pembicara dan tetap mendapatkan semua informasi tersebut sekaligus.
Ahli biologi dari University of Washington, John Medina telah melakukan sebuah penelitian mengenai bagaimana otak kita bekerja. Melalui buku yang dia tulis, dinyatakan bahwa manusia sangat ahli dalam mengingat gambar. Pada saat kita mendengarkan sebuah informasi, selama tiga hari kedepan kita akan mengingat 10% dari informasi tersebut. Tambahkan sebuah gambar, maka kita bisa mengingat sampai 65% dari informasi yang ada.
Jika kamu ingin membuat sebuah presentasi yang menarik secara visual, ingatlah bahwa semakin pendek akan menjadi semakin menarik. Ahli presentasi, Nancy Duerte merekomendasikan untuk mengikuti aturan 3 detik. Jika orang lain tidak bisa menangkap maksud dari presentasi dalam waktu 3 detik, maka presentasi tersebut sangatlah rumit. "Anggaplah bahwa presentasimu merupakan sebuah papan iklan. Ketika orang - orang menyetir dan melewatinya, mereka hanya mengalihkan perhatian dari jalan raya sebentar pada saat melihat iklan tersebut. Hal ini juga sama seperti presentasimu, orang yang hadir seharusnya terfokus pada apa yang disampaikan dan bukan pada slide yang terpampang. Mereka hanya perlu melihat slide sebentar pada saat kamu tampilkan." begitu menurut Nancy.
Image Credit: http://www.zdnet.com/
Desain yang paling digemari dalam membuat presentasi adalah menggunakan poin-poin serta lingkaran kecil disebelahnya. Percaya atau tidak, desain seperti ini adalah cara yang paling mudah tetapi juga paling tidak efektif. Kapan kalian pernah melihat iklan dengan bentuk seperti ini?
Dalam buku TED Talks yang ditulis oleh Chris Anderson, dinyatakan bahwa bentuk presentasi klasik yang berisikan sebuah judul dan diikuti dengan pointer bulat serta kalimat yang panjang adalah hal yang paling terbukti membuat perhatian penonton hilang. Ketika ada pembicara yang hadir di acara TED dan menggunakan desain seperti itu, mereka akan langsung menuangkan minum dan duduk disebelahnya lalu melihat presentasi tersebut dan memohon ijin untuk menghapus beberapa bagian.
Menurut Anderson, sebisa mungkin poin-poin tersebut dibuat menjadi satu buah kalimat atau langsung digantikan dengan sebuah gambar. Dalam presentasi yang dilakukan oleh Pichai, pada bagian 'Mobile first to AI first', sebenarnnya terdiri dari beberapa poin yang dirangkai hanya menjadi lima buah kata. Inilah contoh nyata penghapusan yang dilakukan seperti yang Anderson maksud, dan jika Google melakukannya, kenapa kalian tidak?
0 Comments