Berrybenka, belum lama ini, membuka toko offline kedua mereka di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta. Pertanyaannya, kenapa sebuah e-commerce terkemuka perlu membuka toko offline yang sebenarnya membutuhkan biaya dan tenaga kerja tambahan serta pengelolaan yang lebih ribet?
Jason Lamuda, CEO Berrybenka, melalui Tech in Asia (8/6/2017) mengatakan, selain karena berguna untuk peningkatan awareness kepada masyarakat, toko ini juga berguna untuk meningkatkan rasa percaya konsumen.
Image Credit: Tech in Asia
Sang CEO juga menyampaikan bahwa toko pertama yang mereka buka ternyata berhasil mengembalikan investasi dengan cepat. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk membuka satu toko lagi.
Berrybenka yang hadir di pusat perbelanjaan ini tidak hanya berfungsi untuk menjual pakaian secara langsung, tetapi konsumen juga bisa memesan barang melalui e-commerce mereka dan diambil serta dibayar secara langsung di toko. Untuk para pelanggan setia dari toko online Berrybenka, tidak perlu khawatir jika merasa tidak cocok dengan barang yang sudah dipesan kerana mereka bisa menukarkannya atau mengembalikannya melalui toko offline yang ada.
Image Credit: Tech in Asia
Jason menyampaikan, membuka toko offline menjadi semakin mudah dan realistis karena semua barang yang diproduksi adalah milik Berrybenka sendiri dan bukan dari pihak ketiga.
Langkah ini bukan berarti Berrybenka akan meninggalkan bisnis e-commerce dan beralih ke offline. Melalui toko yang bisa dikunjungi secara nyata, mereka berharap bisa membangun kepercayaan yang lebih besar dari konsumen untuk berbelanja melalui online store mereka.
0 Comments