Adalah sebuah kebanggan ketika karyamu diakui di mancanegara. Seperti seorang wanita berkebangsaan Indonesia yang satu ini, Amelia Rachim. Wanita yang akrab disapa Amel ini adalah seorang desainer perhiasan yang karyanya telah menembus kancah Internasional. Ia dikenal karena kemampuannya menggabungkan keanggunan Eropa dan eksotisme negeri asalnya Indonesia, ke dalam desain perhiasannya.
Karyanya telah memenangkan beragam penghargaan di Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada. Salah satu desainnya yang ternama adalah sebuah cincin bernama Zamrud Khatulistiwa dan ditampilkan dalam majalah Vogue, Elle, dan majalah Fashion. Cincin tersebut bahkan pernah dikenakan oleh seorang aktris pemenang Emmy Award asal Amerika Serikat, Kristin Chenoweth, selama wawancaranya di acara Oprah Winfrey. Selain Kristin Chenoweth, Zamrud Khatulistiwa juga pernah dipakai oleh Anggun C. Sasmi pada saat konser Natal yang disiarkan di RAI TV Italia.
Bakatnya dalam dunia desain ternyata sudah terlihat dari sejak kecil. “Dia waktu SD suka gambar-gambar tokoh kartun, lalu dijual ke teman-temannya,” Ujar ibunda Amel. Bakat menggambarnya kemudian dituangkan ke organisasi media siswa pada saat di SMA, dan akhirnya meneruskan ke Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2003.
Namun perjalanan anak pertama dari tiga bersaudara ini dalam meraih kesuksesan tentunya tidak instan. Amel pernah menjadi salah seorang penerima beasiswa dari Djarum Foundation setelah melalui proses seleksi yang ketat saat itu masih duduk di bangku perguruan tinggi. Dari kegiatan itu, Ia semakin bersemangat ingin menjadi perancang perhiasan. Dengan bekal ketekunan dan keunikan desain yang mengusung kearifan lokal, Amel pun membuat mata banyak orang terkagum-kagum.
Setelah lulus dari Jurusan Desain Produk Industri di Institut Teknologi Bandung (ITB), Ia bertekad untuk melanjutkan studinya di Italia. Demi meraih cita-citanya, Ia harus bersaing dengan ribuan, bahkan puluhan ribu orang bertalenta lainnya untuk mendapatkan beasiswa pendidikan di sebuah institusi di Italia, Politecnico di Torino (POLITO) dan akhirnya berhasil meraih gelar Master Degree in Jewelry Engineering.
Ketika merantau ke Eropa, Amel masih sering mengikuti kompetisi desain. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah ketika berhasil menjuarai kompetisi desain bertajuk “Design Time” yang diselenggarakan oleh Breil, sebuah ikon merek jam perhiasan ternama di Italia di tahun 2011. Dalam kompetisi itu, Ia berhasil menyisihkan 3.037 desainer profesional yang berasal dari 96 negara lain menggunakan desainnya yang bernama “Endless Watch”. Sejak itu, namanya kian berkibar di industri perhiasan dunia.
Masih banyak karya-karya lain dari wanita kelahiran 1985 ini. Mayoritas karyanya diusung dari kebudayaan Indonesia. Seperti Garuda Collection, yaitu satu set perhiasan yang terdiri dari Garuda Ring, Garuda Earrings, Garuda Bangle, dan Garuda Necklace yang terinspirasi dari simbol nasional Indonesia. Ada juga karya terbarunya di tahun 2017, Bromo Collection yang terdiri dari Bromo Ring, Bromo Bracelet, Bromo Earrings, dan Bromo Necklace.
Amel kini menetap dan menikah dengan pria Italia. Namun meski sudah menetap di Italia, Ia masih sering pulang ke Indonesia, karena Indonesia tetap menjadi kebanggaan dan sumber inspirasi utama bagi perhiasan-perhiasannya.
0 Comments