Memasuki era dengan teknologi yang semakin canggih, banyak hal mengalami transformasi yang tadinya mungkin out of date tetapi semenjak memasuki era digital semuanya berubah lebih modern dan canggih.
Pastinya hal ini melahirkan generasi 4.0, dimana sekarang para millenials sudah memasuki usia bekerja. Generasi ini juga disebut generasi Y yaitu generasi yang lahir di pertengahan tahun 90an hingga awal 2000an. Maka bisa pastikan dua tahun ke depan, milenial akan mendominasi populasi karyawan.
Forbes mengatakan bahwa milenials tidak ingin adanya hubungan kaku satu arah. Sekarang bos atau atasanmu di kantor akan dianggap sebagai coach yang diharapkan akan membantu mereka berkembang untuk menjadi lebih baik lagi.
Selain itu milenials cenderung menginginkan work-life balance dimana mereka memiliki fleksibelitas dalam jam masuk dan pulang kerja, maka dari itu muncullah pekerjaan-pekerjaan yang tidak mengharuskan karyawannya datang ke kantor jadi mereka bisa bekerja dimana saja asal target pekerjaan terpenuhi. Ada juga perusahaan yang menerapkan jam kerja fleksibel dimana karyawan boleh datang jam berapapun dan pulang kapanpun asal target pekerjaan selesai.
Dengan mudahnya mengakses internet saat ini membuat pekerjaan bisa dikerjakan dimana saja, sehingga milenials tidak perlu datang ke kantor. Di era digital, Birokrasi bukanlah hal yang harus diterapkan lagi. Sekat antara karyawan dan pemimpin pun semakin pudar dan mulai bertransformasi dengan mudahnya berkomunikasi dan koordinasi antar karyawannya (termasuk bos) semakin efektif dan langsung mendapatkan feedback.
Semakin kesini perusahaan pun semakin menyesuaikan budaya perusahaannya agar semakin modern dan cocok dengan millenials. Seiring perkembangan zaman menjadi era digital, perusahaan pun tidak perlu lagi menerapkan buda terlalu kaku dan birokrasi. Sudah banyak perusahaan yang menerapkan budaya fleksibel di kantornya, terutama startup-startup.
0 Comments