Website pencarian kerja sudah mulai bermunculan, dimana platform tersebut memberikan informasi lowongan pekerjaan bagi para fresh graduate maupun yang ingin berpindah pekerjaan untuk menemukan pekerjaan yang tersedia untuknya. Tapi apa jadinya jika para pencari kerja bukan lulusan sarjana, atau berpendidikan rendah?
Temu adalah sebuah platform berbasis teknologi informasi yang bertujuan menghubungkan para pencari kerja berpendidikan rendah dengan para pengusaha. Platform ini didirikan oleh Gustian Mahardika, Maral Dipodiputro, dan Gasim Alkaff dimana pada era digital ini memberikan mereka kesempatan untuk membuat platform yang berdampak sosial.
Platform ini berbasis website yang ditujukan kepada para Pemberi Kerja untuk menyampaikan informasi lowongan kerja dan melakukan pencarian kandidat tenaga kerja yang dibutuhkan. Sistem www.temu.co.id yang terintegrasi dengan aplikasi TEMU KERJA dipadukan dengan sebuah matchmaking engine akan memudahkan pihak penyedia pekerjaan dalam menemukan kandidat yang tepat secara cepat dan tepat.
Setelah Lowongan Kerja dipublish maka lowongan tersebut langsung dapat dilihat dan dilamar oleh para kandidat melalui aplikasi TEMU KERJA. Perusahaan yang mencari kandidat akan mendapatkan pemberitahuan ketika mendapatkan pelamar.
Dikutip dari Kompak.or.id Gustian mengatakan “Tujuan kami dalam membangun Temu adalah untuk memutus siklus kemiskinan, terutama di daerah perkotaan. Banyak pencari kerja yang kurang berpendidikan memiliki keterampilan khusus yang dibutuhkan oleh bisnis tetapi tidak memiliki akses ke informasi penawaran pekerjaan,” ujarnya.
Temu mendapatkan suntikan dana dari Korea International Cooperation Agency (KOICA) dengan total senilai US$75.000. Selain itu Temu mendapat hadiah Rp197 juta karena memenangkan Enterprise Category, dan berhasil mendapat hadiah US$3.660 (sekitar Rp50 juta) karena menjadi pemenang Dell Digital Awards.
0 Comments