Banyaknya konten negatif yang sulit dibendung telah menimbulkan kekhawatiran di dalam masyarakat. Berbagai dampak negatif muncul bahkan hingga mengganggu persatuan bangsa. Berangkat dari alasan tersebut, sebuah Gerakan Nasional Literasi Digital #SiBerkreasi akhirnya memulai inisiasinya pada hari ini (2/10/2017). Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak berbagai elemen masyarakat serta komunitas untuk aktif menyebarkan konten positif di dunia maya.
Menurut data dari Kementrian Komunikasi dan Informatika, tercatat ada lebih dari 800 ribu situs di Indonesia yang terindikasi sebagai penyebar berbagai konten negatif. Yang mengkhawatirkan, semua situs tersebut bisa diakses oleh siapapun dan bisa membuat mereka yang mengakses menjadi termakan fitnah dan berita palsu bahkan menyebarluaskan tanpa memeriksanya terlebih dahulu.
Berbagai konten negatif ini pada akhirnya bisa memicu munculnya cyberbullying. Masalah utamanya, masyarakat Indonesia masih belum mengerti bahaya cyberbullying itu sendiri, padahal semua orang bisa menjadi korban ataupun pelakunya. Yang tak kalah mencemaskan, konten negatif ini tidak bisa dikontrol dan berpotensi untuk dikonsumsi oleh anak muda terutama mereka yang berusia 10-29 tahun bahkan anak-anak.
Cepatnya perkembangan internet di Indonesia yang tidak dibarengi dengan literasi digital atau pendidikan tentang cara menggunakannya, membuat ketimpangan yang sangat berbahaya. Penyebaran konten hoax, cyberbullying yang dilakuan oleh generasi muda, serta banyaknya isu yang menggoyah persatuan adalah beberapa bukti nyata yang terjadi. Selain itu, kebiasaan orang tua yang menggunakan gadget sebagai media untuk menenangkan anak menyebabkan generasi muda sudah ketergantungan terhadap gadget semenjak masih kecil.
Keadaan yang sangat mendesak inilah yang membuat gerakan literasi digital harus segera dilaksanakan. Tapi, usaha untuk membuat masyarakat Indonesia lebih cerdas dalam menggunakan internet haruslah dilakukan dalam skala nasional, masif, sistematis dan sinergis.
Gerakan yang dilakukan atas kerja sama pemerintah, komunitas, pegiat literasi, hingga influencer ini diharapkan dapat menciptakan lebih banyak konten posistif di internet, mengurangi dan melawan penyebaran konten negatif, serta turut mencerdaskan generasi muda agar menjadi pelaku internet yang bijak. Alasan inilah yang mendasari Bapak Rudiantara selaku Menteri Komunikasi dan Informatika mendukung seratus persen gerakan #SiBerkreasi.
Gerakan #SiBerkreasi saat ini telah didukung oleh banyak konten kreator, pegiat seni, serta influencer seperti Marcella Zalianty, Yosi Mokalu (Project Pop), Marsha Tengker, Dennis Adhiswara, Prilly Latuconsina, serta masih banyak lainnya.
Yosi Mokalu melalui Cameo Project yang berkolaborasi dengan #SiBerkreasi sebelumnya bahkan telah membuat sebuah video yang berjudul Cek Dulu. Melalui video tersebut, #SiBerkreasi ingin mengigatkan kita agar lebih teliti dan cerdas dalam mengonsumsi informasi yang beredar di dunia maya. Langkah sederhana untuk selalu 'Cek Dulu' berita yang kita lihat di internet adalah sebuah langkah sederhana yang bisa dilakukan guna melawan penyebaran konten negatif.
#SiBerkreasi juga mengajak netizen dan content creator untuk berbagi kreativitas lewat kompetisi video yang berisi konten positif. Kalian hanya perlu mengikuti #CekDuluVideoChallenge dan merekam video kreatif dengan tema internet sehat serta menggunakan lagu Cek Dulu sebagai backsound. Untuk informasi lengkap, silahkan kunjungi situs resmi dari SiBerkreasi.
Inisiasi dari Gerakan Nasional Literasi Digital #SiBerkreasi ini akan mengantarkan kita kepada #SiBerkreasi Fair pada tanggal 27-29 Oktober 2017 di Jakarta International Expo (JIEXPO). Festival ini akan diramaikan oleh berbagai diskusi seputar literasi digital dan kegiatan kreatif yang bisa diikuti oleh masyarakat luas, jangan sampai kalian melewatkan acara ini ya!
Jadi mulai sekarang mulai biasakan untuk selalu memeriksa semua konten yang kita baca di internet. Yuk kita mulai menjadi bagian dari gerakan untuk melawan konten negatif dan menjadi genrasi muda yang cerdas dan tidak mudah menyebarkan berita hoax.
0 Comments