Sumber Gambar: SWA.co.id
Kondisi ekonomi yang masih belum berpihak terhadap petani tradisional, sehingga masih banyak yang belum mampu menikmati jerih payahnya. Hal ini telah menjadi inspirasi bisnis start up bagi dua srikandi yang pernah mengenyam pendidikan di negeri Elizabeth, yakni Amanda Susanti (CEO dan Founder) dan Metha Trisnawati (CPO dan Co-founder).
Tidak hanya berdua saja, mereka mengajak Rama Notowidigdo untuk bermitra. Ketiganya memiliki visi dan misi yang sama, yaitu membantu lebih banyak petani dan menjual lebih banyak produk langsung ke konsumen. Selain itu, mereka juga ingin membantu petani lokal untuk menanam tanaman dengan lebih baik sesuai dengan permintaan pasar.
Sejatinya, apa itu Sayurbox? Sayurbox itu konsepnya farm to table. Sebagaimana diketahui mata rantai petani sampai ke konsumen itu cukup panjang. Sayurbox merupakan fresh produce platform, dan berfokus memotong rantai distribusi. Jadi kita beli dari petani dan memberikan harga yang layak untuk mereka. Intinya kita membuat fresh produce ini sesuai visi yang tersedia ke semua orang di Indonesia. Jadi dari petani langsung ke konsumen. Sayurbox ingin menghilangkan cara disrupt proses supply chain yang panjang karena petani mengalami kesulitan, khususnya dari isu biaya ketika mereka sudah harus menjual produk ke distributor. Hal ini berdampak pada kesejahteraan para petani dan hasil panen sayur atau buah tersebut.
Dalam hal ini, petani bisa mendapatkan harga lebih fair, sementara konsumen bisa mendapatkan harga lebih baik dengan kualitas yang tak kalah baik pula.
Untuk melancarkan programnya ini, Sayurbox telah menggandeng petani-petani di Jakarta dan kota-kota mitranya, seperti Tangerang, Bekasi, Bogor, dan Depok. Ada pula yang dari Sukabumi dan Bandung. Total sudah ada 300 jenis sayuran melalui 50 mitra petani, baik individu maupun bawah Yayasan kebayanyakan dari wilayah Jawa Barat. Selain itu, Sayurbox telah menembus lebih dari 9 ribu konsumen di area Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Depok, dan jumlah ini terus bertumbuh setiap bulannya. Saat ini, Sayurbox fokus pada ekspansi area pelayanan konsumen, terutama di area-area Jabodetabek yang belum dilayani oleh Sayurbox. Juga, perluasan jaringan mitra petani dan produsen lokal yang tergabung sebagai pemasok Sayurbox.
Tantangan bagi perjalanan bisnis Sayurbox, yakni saat ini kompetisi untuk startup di bidang logistik dan perdagangan sudah makin banyak, sehingga dibutuhkan bisnis model yang komprehensif. Bisnis model yang tidak sekadar menawarkan kemudahan transaksi, baik buat pemasok maupun konsumen, tetapi juga sebenarnya membutuhkan kelengkapan mekanisme pelayanannya.
Dalam memasarkan produk diperlukan penanganan khusus karena gampang rusak; membutuhkan pendingin dan sebagainya agar produknya tidak cepat rusak. Hal ini harus menjadi konsen juga, karena dibutuhkan investasi untuk menyediakan infrastrukturnya. Bisnis pada zaman sekarang dituntut kesiapan yang matang, selain dari harga jual yang harus dipertimbangkan supaya bisa kompetitif.
Menyikapi hal tersebut, Sayurbox telah melakukan berbagai strategi selaras dinamika bisnis dengan terus berinovasi serta berkreasi. Selain itu secara bertahap, Sayurbox akan melakukan ekspansi ke kota lain, bahkan sampai seluruh Indonesia. Dengan keyakinan bahwa, agriculture Indonesia akan maju, seperti layaknya di negara-negara lain. Dan dapat membangkitkan semangat anak muda kembali ke ladang, sehingga tak menganggap profesi petani sebagai pekerjaan yang rendahan.
***
0 Comments