Sumber Gambar: thedailystar
Dilansir dari pijarpsikologi.org Quarter life crisis adalah sebuah titik dalam hidup manusia di mana krisis mengenai identitas diri mengalami puncaknya. Menurut Dr. Oliver Robinson, peneliti dari Universitas Greenwich di London, quarter life crisis merupakan suatu krisis dalam perkembangan manusia yang biasa datang saat seseorang menginjak usia dewasa awal.
Biasanya krisis ini ditandai dengan perasaan cemas, ketidakpastian, dan kekacauan batin. Orang – orang yang rentan mengalami quarter life crisis ini, menurut Robinson adalah orang – orang berpendidikan. Hal ini dikarenakan mereka akan menghadapi beberapa pilihan anatara keinginan untuk sukses di bidang yang diminati atau menjalani hidup sebagaimana apa yang telah diimpikan sesuai idealisme masing – masing. Hal – hal idealis tersebut diperparah dengan tuntutan dari berbagai macam pihak.
Mulai dari keluarga yang menanyakan perkembangan hidupmu, lingkungan sekitar yang secara tidak langsung ‘menuntut’ untuk segera melangkah lebih serius dengan pasangan, sampai dorongan kuat dari dirimu sendiri untuk bisa segera memantapkan langkah menjadi pemimpin dalam kehidupanmu sendiri.
Quarter life crisis ini biasanya juga disebut masa ‘galau’ diumur 20-an, masa ini dialami oleh 86% orang pada kisaran usia 20 hingga 30 tahun yang mayoritasnya diatas 25 tahun dan biasanya terjadi pada masa akhir kuliah atau masa perpindahan dari dunia perkuliahan ke dunia pekerjaan. Quarter life crisis dapat terjadi tanpa pemicu apapun, kadang diawali oleh pertanyaan – pertanyaan seperti “saya sebenarnya hidup untuk apa? Apakah pekerjaan ini cocok untuk saya?” serta pekerjaan mengenai tujuan hidup lainnya yang dapat merubah suasana hati yang tadinya bahagia menjadi sedih secara tiba – tiba. Kamu akan tiba – tiba merasa panik, murung dan hilang arah dan tujuan hidup seperti terjebak dalam situasi yang tidak ada penyelesaiannya.
Quarter life crisis adalah masa yang sangat krusial karena pada fase ini terjadi sebuah peralihan dari masa kanak – kanak menuju dewasa. Masa dimana dunia yang terlihat menyenangkan, tiba – tiba beralih menjadi sebaliknya yang menghadapkan kita pada kenyataan yang sesungguhnya dengan tanpa pilihan yaitu: menjadi pribadi yang lebih dewasa dan bijak lagi. Masa yang awalnya tidak memiliki tanggung jawab apa – apa menjadi masa yang penuh dengan deadline tumpukan tanggung jawab yang secara serius harus kita emban. Untuk kamu yang sedang mengalami masa ini, ada beberapa tips yang bisa kamu coba untuk menghadapi masa quarter life crisis:
-
1 Stop Membanding - Bandingkan
Secara tidak sadar kamu akan mulai membandingkan dirimu dengan teman - teman seusiamu. Kamu melihat bahwa teman yang dahulunya terlihat biasa tetapi sekarang sudah bekerja di perusahaan ternama, temanmu yang lain mulai terkenal dan menjadi pembicara, atau mereka memberimu undangan pernikahan. Kondisi ini akan membuatmu semakin khawatir dengan kehidupan. Kamu akan merasa jauh tertinggal dan merasa tidak mampu berada di titik yang sama seperti mereka.
Kamu harus berhenti melakukan ini semua, berhenti membandingkan dengan orang lain. Percayalah bahwa setiap orang mempunyai waktunya masing - masing dan selalu bersyukur dengan yang sudah kamu capai sekarang karena tidak semua orang berada diposisimu sekarang dan jangan lupa untuk selalu optimis atas masa depanmu.
0 Comments